Jumat, 27 Agustus 2021

kontrol USG mamme

 Sore tadi kontrol USG pasca operasi ..dari rumah walau agak deg2an tapi dibawa santai saja entah kenapa mungkin karena sekarang kemana2 dengan suami jadi rasa kuatir itu bisa teredam walau tidak semua.

Sampai di klinik sudah agak banyak pasi ennya baik yang mau ke dokter spesialis onkologi maupun untuyk keperluan lain,sesekali dengar salah satu pasien video call dengan seseorang disana entah saudara ataupun teman mengabarkan kesehatan istrinya yang nampaknya habis menjalani kemo,...kadang jika mendengar cerita dari pasien2 disitu saya merasa makin deg2an namun kadang ada rasa syukur bahwa diluar sana masih banyak yg tidak seberuntung kita yang masih hrs berjuang untuk sembuh.

Tiba giliran saya dipanbggil masuk ruang USG sebelumnya saya sdh berdoa rosario diam2 walaupun suami sesekali mengajak ngobrol karena tdk tahu kalau saya sedang berdoa. Masuk dalam ruangan USG rupanya dokter radiologinya bukan dokter yang biasanya , sekarang lebih muda dan cantik walaupun pake masker.

Seperti biasa dokter mulai memeriksa dg alat USG wah dokternya memeriksa dg lembut beda sekali dengan dokter sebelumnya kadang harus menahan rasa sakit ...Puji Tuhan payudara sebelah kanan bersih padahal sebelumnya bbrp kista masih ada.

giliran sebelah kanan cukup lama dokter memeriksa ah saya jadi kuatir bberapa kali mengulang2 ditempat yg sama , saya tidak berani bertanya saya terus berdoa dalam hati Tuhan kasihanilah tolong saya Tuhan..

setelah selesai baru saya beranikan diri untuk bertanya, kata dokter di payudara sebelah kanan ada benjilan kecil dan kemungkinan itu fam.. duh deg deg plas dada saya..loh kok masih ada ?? ukurannya 0,8cm terletak di arah jam 1. apakah perlu tindakan operasi? dokter tidak bisa menjawab katanya biar prof Teguh dokter yang nanti bisa menentukan,saya bertanya lagi menurut dokter biasanya yg sudah2 bagaimana? saya beranikan diri brtanya lebih detail. jawabnya biasanya kalau masih kecil diealuasi setelah 6 bulan kalau tidak berubah ukuran dan bentuk biasanya tidak perku nanti evaluasi lagi setelah 2 tahun... begitu bu. saya menghela napas ya Tuhan semoga ini tumor jinak dan bisa sembuh tanpa operasi. Tapi good news nya kista2 di payudara sdh tidak ada. dan bersih.cukup mengurangi kekuatiran saya.

Ya Tuhan saya ingin sembuh, angkatlah penyakit ini 


Jumat, 30 Juli 2021

Operasi

 Bulan April lalu saya menjalani operasi tumor payudara yg kedua kalinya setelah di tahun 2017 saya operasi yg sama.

kali ini payudara sebelah kiri lumayan was was dan sangat stress mengingat tumbuh lagi tumor di PD tapi mungkin itu sudah proses yg harus saya jalani apalagi dalam situasi yang kurang kondusif untuk berurusan dg RS,

Prosedur yang harus saya lakukan adalah test lab dan tentunya terlebih dahulu untuk persiapan operasi,ternyata dr hasil lab test covid saya reaktif duh rasanya jadi tambah was2 . Sayapun diminta melakukan test PCR untuk memastikan apakah saya positif atau negatif covid . selain biaya yg mahal saya terpaksa menunda jadwal operasi dan terpaksa harus mengantre lagi menyesuaikan dg jadwal dokter bedah.

Syukur Puji Tuhan hasil PCR saya negatif sehingga saya bisa operasi satu minggu kemudian.ini operasi kedua saya di RS Panti Rapih sebelumnya saya operasi usus buntu tahun 2016. karena operasi tumor dan kista saya yg pertama tidak di RS ini.

Dibanding RS sebelumnya saya lebih nyaman disini selalin RS nya lebih besar fasilitas juga lebih lengkap. namun saat pandemi begini tidak ada jadwal bezuk sehingga suamiu saya yang setia menunggu di RS.

Puji Tuhan punya suami yg sangat baik luarbiasa selalu mendampingi dan tidak pernah nampak kuatir itulah yg sangat membesarkan hati saya.

Operasi dilalukan oleh dr.soewaryo berjalan dengan lancar dan cukup menegangkan ketika saya mendengar kalau tumor yg saja idap adalah jenis tumor yg bisa tumbuh lagi di penyangga puting menurut literasi internasional sebaiknya diangkat payudara supaya tdk tumbuh lagi walaupun tumornya tidak ganas. deg jantung terasa mau lepas darah terasa terkesiap ......namun dokter ada opsi lain evaluasi setelah 3 bulan jika ada tumbuh sebaiknya operasi pengangkatan..duhh saya hanya bisa pasrah dan berserah pada Tuhan..kalau memang jalan tsb yg menjadikan saya terbebas saya akan lakukan.

3 bulan lebih berlalu saya berencana kontrol bulan ini namun kondisi blm memungkinkan masih PPKM dan dokter kebetulan tidak praktek selama PPKM .saya masih menunggu kontrol jika semua sdh aman.

Mohon doa teman2 dan saudara2ku semoga saya semua baik2 saja saya sudah sehat dan tidak perlu operasi lagi Tuhan angkat semua penyakit dan saya sembuh total...amin ya Allah.



Halo....

 sudah lama gak update blog keasyikan main di sosmed lain.. mungkin rata2 mak2 seangkatan saya sdh lama tidak main kesini boro2 main mungkin sudah lupa password bahkan lupa kalau pernah punya blog yg dulu hampir tiap hari dikunjungi wkwkwkwk...

Tapi selagi masih ingat password mah aman saja kapan2 masih bisa main kesini sekedar cek apakah masih ada atau sdh diambil orang...yah wajar aja sih blognya udah lama dianggurin dr jaman anak2 masih SD sampai sekarang sdh pada lulus kuliah bahkan sdh pada kerja...bebrapa teman ngeblog saya kunjnungi blognya sdh ganti nama orang lain bahkan sdh gak jelas namanya..sayang banget kan berharap jadi kenangan saat rajin menulis eh hilang begitu saja.

Sekarang teman2 sudah pada pindah dari blog ke FB dari FB ke Instagram sekarang ke Tiktok hahhhaa,..nanti entah apalagi jaman terus berkembang. sosmed semakin jadi bagian keseharian kita pertemanan makin meluas walau teman dekat jadi jauh hahhhaa..

semoga ini jadi awal bikin semangat lagi walau yang gak berharap ada yg baca tp setidaknya bisa menyalurkan hobby nulis lagi..




Minggu, 24 Mei 2020

pandemi

Sudah hampir 3 bulan ini saya dan anak2 di rumah saja anak2 tidak kuliah sampai kapan tidak tahu masih menunggu keputusan pemerintah, kalau melihat kondisi yang terjadi sekarang masyarakat yg masih bandel bin ngeyelan cukup merepotkan pemerintah, disisi lain roda ekonomi harus tetap berjalan tidak selamanya pemerintah akan memberi bantuan terus menerus apalagi belakangan ada yg menyalahgunakan bantuan sosial bukan untuk menyambung hidup tp justru membeli sesuatu yang tidak perlu. menyedihkan sekali mendengarnya....
Lalu sampai kapan pandemi ini akan selesai?sampai negara ini bangkrut?
kasian nasib orang2 yang sdh berjuang sebagai tenaga medis dan para kaum rebahan yg dengan sukarela berdiam di rumah,gak adil rasanya.
Maka saya terpaksa setuju saja jika semua "dinormalkan" kembali , aktifitas ekonomi berjalan kembali, sekolah2 dibuka, tapi tentu dengan syarat2 yg semua orang harus patuhi .
Tetap menjaga jarak, dilarang berkerumun, tidak boleh mengadakan acara yg mengumpulkan banyak masa, wajib memakai masker, di semua tempat disiplin melaksanakan protokol kesehatan , dan tetap ada sangsi bagi yang melanggar!
Tetapi orang yang peduli dan waras pastilah tdk menjadikan alasan untuk bebas kemanapun tanpa tujuan penting, tetap stay di rumah. jika keluar rumah, karena bekerja atau hal penting lainnya.
Jadi fokus pemerintah ke masalah kesehatan harus diantisipasi karena mau tidak mau pastilah jumlah pasien akan bertambah , cb itu yg tidak disiplin dan suka marah2 klo ditegur karena tidak pake masker diberi sangsi jadi relawan tinggal di RS noh...
Maaf ini uneg2 saya karena kegeraman melihat polah orang yg egois.
Moga2 semakin hari banyak yg aware , sampai virusnya enggan berdekatan dg kita..







Senin, 31 Desember 2018

Princess Kutuan

Hari gini masih kutuan?? hmmmm ini yang saya takuti kalau tiba musim liburan dan harus menitipkan anjing saya ke petshop.
maklum tidak semua petshop itu bersih, nyaman dan bebas dari penyakit menular. belum lagi faktor manusianya kalau nemu yang benar2 sayang dan perhatian sama hewan peliharaan sih bagus,Puji Tuhan Alhamndulilah  tp kalau sudah ketemu sama yang hanya kerja tanpa cinta hasilnya ya seperti Princess anjing saya yg hanya saya titipkan 3 hari saja pulangnya penuh kutu dan luka saudara saudara!!
kutunya menyebar sampai kemana2 nyaris penuh di semua bagian tubuhnya.saya sampai merinding tak terkira....belum lagi sikapnya yang jadi takut seperti trauma....diapain to anjingnya saya ini seperti dimasukkan dalam sarang kutu saja.
Saya WA pemilik petshop memang dia mau bertanggungjawab dengan cara akan mensterilkan dg suntik kutu dijanjikan akan bebas kutu. siang ini Princess dibawa kembali ke petshopnya. mudah2an teratasi masalah kutu dan luka2nya.

Jumat, 02 Juni 2017

Tuhan Sayang Sama Saya #3

Hari itu tepatnya malam itu saya dibiopsi.
Setelah semalaman saya tidak bisa tidur hari ini saya sudah sampai pada tahap siap menerima apapun hasilnya,saya sudah berserah diri pada Tuhan apapun yang terjadi.
apapun hasilnya saya harus siap.
Saya berangkat agak cepat memngingat antrean yang begitu panjang,tapi nyatanya prof Teguh tetap datang pukul 19.30....saya dipanggil masuk ruang USG kemaren tapi sekarang yang mengambil sample biopsi adalah laki2 dan dokter radiologi perempuan.
saya kurang tahu yang laki2 itu dokter atau paramedis disitu. payudara disuntik dengan jarum kecil dan puji Tuhan tidak sakit.kira2 5 menit prosesnya.
selesai biopsi saya antre kembali dengan hati yang kembali was2 ini penentuanmu sis!
tiba saya dipanggil ke ruangan prof Teguh.
seperti biasa prof teguh membaca hasil PA dengan serius.
hmmmmmm....
"bu,hasilnya tumor jinak!"
ingin saya berteriak dan memeluk dokter tapi saya tahan saya hanya bersyukur dan berseru "Puji Tuhan!!
rasanya seperti gunung es yang meleleh dan diguyur air di saat jalan2 di gurun pasir ...
"ibu siap operasi kan,besok sabtu pagi saya operasi kista dan tumornya,dan sedikit jaringan di ketiak"
'saya siap prof!"
"tapi nanti kita PA lagi ya tumornya lagi,untuk memastikan benar2 ini tumor"
sedikit ada gundah tapi saya tertutupi dengan hasil yang tidak mengkuatirkan ini.
jadi saya akan dioperasi 2 hari lagi, saya harus cek ke laboratorium untuk pemeriksaan lab persiapan operasi.
malam itu saya langsung puasa.
Paginya saya bergegas ke laboratorium Paramita di jl.Cik ditiro Yogyakarta.
dua kali ini saya kesana yang pertama ketika menemani anak saya Xray gigi untuk pemasangan behel.Tempatnya VIP dan nyaman...dan so pasti mahal broo..
gak lama pemeriksaan selesai dan bisa diambil sorenya.
Sore anak saya pulang dari kampus langsung mengambil dan saya intip hasilnya sepertinya OK OK saja.
Malam harinya saya kembali ke klinik untuk menyerahkan hasil lab ke prof Teguh.
Kata prof Teguh hasilnya bagus banget dan dinyatakan siap untuk operasi.
Saya sempatkan untuk bertanya ke prof Teguh, "prof,gimana kalau hasil PA nya nnati kurang bagus?"
"tenang saja bu,saya sdh antisipasi kok nanti saya ambil diamternya agak lebar ya jadi kalau seandainya kurang bagus, sudah aman kok".
saya pun mengangguk tanda setuju dan lega.
Malam itu saya kabarin suami saya dan besok suami saya ambil cuti untuk menemani saya ....My best  husband!



Tuhan Sayang Sama Saya #2

Waktu itupun tiba tepatnya hari selasa tanggal 16 Mei 2017.
malam pukul 7 saya berangkat ke klinik Onkologi Kotabaru Yogyakarta. Saya ditemani anak2 saya Icha dan Elsa,. Pasien masih berdatangan, cukup membuat jantung saya makin berdebar gak karuan melihat ada beberapa pasien yang sepertinya dalam proses kemo,terlihat memakai penutup kepala,dan ada yang memakai kursi roda,orang2 tua dan yang masih terlihat segar bugar juga banyak.
Malam itu ada beberapa orang dokter yang praktek saya tidak begitu memeperhatikan siapa saja dokternya hanya tahu prof.Teguh dan dokter Kun saja.
Waktu antre lumayan lama sampai anak2 saya gelisah dan gak sabaran menunggu.
di depan saya duduk seorang suster biarawati beliau sedang menemani rekan suster juga yang sedang berobat, saya beranikan diri untuk mengobro.
"suster,temannya tadi nomer berapa ya? tanya saya {karena teman suster tsb sdh masuk ke ruangan dokter}.
"saya kurang tahu bu" jawab suster.
'Teman suster sakit apa?" tanya saya lagi kepo.
"Teman saya baru operasi bu,tapi ada keluar cairan dari bekas operasinya jadi mau dirujuk ke RS di Jakarta" jawab suter. mak deg jantung saya makin kenceng berdetak.
"ibu sakit apa?" suster balik bertanya.
"Mau konsutasi sus,payudara saya sakit hilang timbul gitu" jawab saya sedikit curcol
suster yang kemudian saya tahu berkarya di Wonosobo ini memberi saran yang membuat hati saya sedikit terhibur.
"bu, ajak bicara penyakitnya sambil dielus..kalau semua baik2 saja ya" kata suster tsb.
Saya ingin mengobrol lebih lama tapi nama saya sudah dipanggi.saya pamit dan menuju ke ruangan prof Teguh....tak saya duga anak saya Elsa ikut masuk ke dalam,sambil berbisik saya tanya "kok kamu ikut dek?" jawab anak saya " disuruh suster temani mama" ,hmmm suster yang baik,sayang saya lupa namanya.

Setelah bercerita mengenai riwayat sakit saya, dokter membaca hasil mame dari RS Panti rapih yg saya bawa.
Beliau bertanya "kenapa cuma 1 payudara saja yang diperiksa bu? diperiksa lagi yang lebih lengkap ya mamography dan USG kedua payudaranya?
"Saya takut dok,kan kalau dimamo sakit" kata saya
Prof Teguh meyakinkan saya" gak sakit bu!
akhirnya saya masuk ruang mamo dulu...hmmm ruangannya dingin
singkatnya saya diperiksa dan tidak sakit sama sekali!!
saat itu juga saya nyesel sekali kenapa tidak dari dulu saya periksa kalau alatnya sekarang sudah canggih.
saya kepo dengan mbak yang memeriksa saya "gimana mbak hasilnya??
bukannya menjawab dia malah balik bertanya yang membuat saya lumayan shock.
'Ibu punya kebiasaan mencabut bulu ketiak ya?
"gak kok mbak saya biasanya mencukur,memang kenapa"
"sepertinya ada sesuatu di payudara sebelah kanan bu, biasanya karena kebiasaan mencabut bulu ketiak sehingga membuat benjolan di payudara"
"masa mbak,itu apa ya??" saya makin deg2an.
"nanti dokter saja yang menjelaskan ya"
Keluar dari ruangan mamo hati saya kacau balau...
Sampai kemudian saya masuk ke ruangan USG mame...
yak dokternya cewek..memeriksa dengan detail sampai membuat payudara saya nyut2an..beda sekali caranya dengan USG mame di Panti Rapih yang hanya sebentar.
dokter bertanya " keluarga ibu ada yang sakit seperti ini gak?
"ada dok,kakak saya dan kakak saya 1nya lagi meninggal karena kanker serviks"
hmmmm hati saya sedih gak karuan saat itu mengingatnya.
selesai dari USG saya masih menunggu untuk dibacakan oleh prof Teguh.
kira2 jam 10 saya baru masuk ruangannya lagi.
Hati saya gak karuan membaca mimik prof Teguh saat membaca hasilnya.
"bu,sebelah kiri itu memang betul ada kista,tapi yang sebelah kanan ini sepertinya tumor kira2 1,5cm!"
"apa dok?tumor?
"ibu gak merasakan ada benjolan?'
"gak pernah meraba prof karena sama sekali gak sakit"
cemas bukan kepalang hati saya waktu itu.
Prof Teguh meminta saya besok hari rabu,17 mei untuk di biopsi untuk mengetahui tumornya jenis apa.
saya pulang dengan langkah gontai,,gimana kalau hasilnya tumor.... yang tidak saya inginkan,bagaimana kalau ini itu....pikiran berat berkecamuk dalam hati saya,sampai malam itu saya tidak bisa tidur! saya mau menangis kepada siapa? mau bicara pada siapa? suami saya ada di kalimantan,akhirnya saya mengeluhkan pada Tuhan..kenapa Tuhan?? saya banyak dosa ya Tuhan? saya bukan orang baik ya? saya kurang ibadah ya?dan saya menyalahkan diri saya sendiri.

Bersambung.....